Hati-Hati Investasi, Ini Tips Kenali Saham Gorengan
Friday, February 16, 2024       15:26 WIB

Ipotnews - Investor perlu berhati - hati dalam melakukan jual beli saham yang terindikasi merupakan saham gorengan. Sebab hal itu akan merugikan bagi investor karena kerap disebut sebagai saham jebakan yang ketika dibeli justru dalam periode yang singkat harganya ambles signifikan.
Saham gorengan merupakan saham dengan fundamental yang kurang baik, namun mengalami fluktuasi yang tidak rasional dikarenakan manipulasi pasar yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu.
SEVP Retail Markets & IT PT BNI Sekuritas Teddy Wishadi mengungkapkan bahwa saham gorengan ini seringkali menjebak para investor pemula. Sehingga, penting bagi tiap investor untuk melakukan riset menyeluruh, memahami risiko, dan mempertimbangkan tujuan investasi secara keseluruhan sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
"Saham gorengan kerap menjebak para investor, salah satu contohnya yaitu konglomerat India bernama Gautam Adani yang kehilangan harta kekayaan hingga USD120 miliar atau setara Rp1.800 triliun akibat laporan Hindenburg Research yang dirilis pada 24 Januari 2023," ujar Teddy dalam keterangannya, Jumat (16/2).
Demi terhindar dari saham gorengan itu, Teddy memberikan beberapa tips yaitu :
1. Melakukan riset fundamental secara mendalam
Sebelum berinvestasi dalam saham, investor perlu melakukan riset fundamental dengan mempelajari kinerja keuangan, prospek bisnis, manajemen, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi nilai saham. Informasi dapat diperoleh dari situs web perusahaan, liputan media, atau rekomendasi tim riset.
"Dengan pemahaman yang baik terhadap fundamental perusahaan, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih berdasarkan analisis yang objektif," jelas Teddy.
2. Hindari saham dengan volatilitas yang tidak masuk akal
Saham dengan volatilitas tidak wajar dapat dijadikan indikasi sebagai saham gorengan. Sebagai investor, jika menemukan saham-saham semacam itu, mereka harus lebih waspada dan melakukan analisa saham secara lengkap (fundamental dan teknikal) sebelum mengambil keputusan investasi.
3. Waspadai informasi yang tidak valid
Jangan tergoda untuk mengikuti rekomendasi investasi yang didasarkan pada sumber informasi yang tidak jelas atau tidak terverifikasi keabsahannya. Hindari terpengaruh oleh rumor pasar atau tawaran investasi yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Selalu periksa kebenaran informasi yang diterima melalui sumber-sumber terpercaya dan terverifikasi.
4. Diversifikasi portofolio investasi
Salah satu cara efektif untuk mengurangi risiko investasi saham adalah dengan melakukan diversifikasi portofolio. Dengan memiliki sejumlah saham dari berbagai sektor industri dan berbagai tingkat risiko, investor dapat mengurangi paparan terhadap risiko spesifik yang terkait dengan satu saham atau satu sektor industri tertentu.
"Diversifikasi portofolio juga dapat membantu melindungi nilai investasi dari dampak negatif yang mungkin timbul akibat fluktuasi pasar," tutur Teddy
5. Gunakan aplikasi investasi yang tepercaya
Gunakan aplikasi investasi yang telah diawasi OJK dan terpercaya untuk melakukan transaksi saham.
"Dengan menggunakan aplikasi investasi yang terpercaya, investor dapat mengurangi risiko terjebak dalam transaksi saham yang tidak terkendali," ungkap Teddy.
6. Miliki dan patuhi rencana investasi
Investor yang baik adalah investor yang telah memiliki rencana atau strategi dalam berinvestasi. Investor juga diharapkan dapat tetap patuh terhadap rencana investasi yang telah ditetapkan. Hindari tergoda untuk melakukan transaksi berdasarkan emosi atau impulsif tanpa mempertimbangkan secara rasional.
"Meskipun investasi saham dapat menghadirkan peluang keuntungan yang besar, kehati-hatian dan pertimbangan rasional tetap diperlukan dalam mengambil keputusan investasi," tutup Teddy.(Marjudin)

Sumber : admin

berita terbaru